MEMBAYANGKAN KONDISI NORMAL BARU SAAT MENONTON PENSI DAN FESTIVAL LANGSUNG

Sabtu, 30 Mei 2020, Review

"Beri tepuk tangan yang meriah untuk Feastttttt....." teriak pembawa acara dari atas panggung memecah sorak sorai sahabat feast.

 

"Terima kasih feast, sesaat lagi masih akan ada Seringai yang akan menghibur kalian, untuk itu harap kerjasamanya, masker dan hand sanitizer  kalian pakai, dan jangan lupa jarak 1-2 meter" Kepala sang pembawa acara terlihat celingak-celinguk.

 

"Mas mas yang di sebelah kanan pojok tenggara, hayooo itu jaga jarak, jangan nempel-nempel si mba kerudung tosca ya, supaya acara ini masih bisa terus dilanjutkan" perintah sang pembawa acara, jebolan radio ternama.

 

"Aman ya semuanyaa....ga ada yang demam ya, kalau ada yang demam langsung masuk mobil kesehatan ya. Oke kita lanjut, beri sambutan untuk Seringaiiiiii" meski memakai masker, sang pembawa acara harus all out teriakannya.

 

Coba kalian bayangkan, jika kita mendapatkan sebuah kesempatan dalam era normal baru dalam menonton pensi atau festival, begitu banyak hal-hal kecil nanti yang akan berubah. Seperti ilustrasi di atas, bagaimana menjaga jarak dengan penonton yang lain, memakai masker padahal kita ingin teriak bersama band favorit kita, sampai memakai hand sanitizer di tengah kerumunan, dan mungkin teriakan tukang asongan akan berubah juga menjadi "Aquuuua, Mijonnn, Maskerrrr, Sanitejerrrrr" tidak ada yang tahu kan?

 

Yang menjadi celakanya adalah ketika kalian mengidolakan band yang beraroma coco pandan, eh maaf maksudnya beraroma rock & metal, mari bersama-sama kita membayangkan, memakai baju hitam dan masker tapi kita moshing & headbang distancing, tidak ada crowd surfing hari era normal, mungkin bisa diganti nanti dengan style swiming dan snorkeling mandiri di lantai venue, karena jarak sangat memungkinkan hal ini terjadi. Karena menjaga jarak mungkin tingkat kecopetan dompet dan handphone bisa ditekan, karena kalau ada orang yang mendekat ke kita, ya sudah pasti orang itu ingin meminjam uang tapi tidak dibalikan.

 

 

Untuk itu belajarlah kita menjaga jarak dan gerakan kepada ibu-ibu pkk, yang sering melakukan aerobik pada Minggu pagi. Disamping nanti kita bisa menebus kerinduan bersama band favorit, kita juga mendapatkan kebugaran dan kesehatan. Contoh ketika lagu Peradabannya Feast, mungkin kalian bisa melakukan sikap lilin atau ingin mencoba sikap kayang ketika Seringai tampil juga boleh. Pasti banyak gerakan-gerakan improvisasi, kecuali jika para vokalis ingin menjadi Instruktur gerakan dari atas panggung, seperti versi Mas Duta yang sering ditengah penampilan "Kannnaann....kanan..Kiri....kiri.......ya opppppp"

 

Sekali lagi ini hanya ilustrasi saja, kalaupun nanti terjadi kita semua harus bersiap-siap tertib, dari pergi dari rumah sampai pulang lagi. Yang terpenting saat ini kita menjaga dari rumah masing-masing, semoga badai ini cepat berlalu sehingga kita bisa bertemu lagi dengan resolusi yang nyata.

 

Foto oleh Juve Aerobic

 

Terima Kasih

 

Ilham Harahap

Mbaww

Mbaww

Bukan Kunto Aji
901 kali dibaca
Bagiin ke temen