Wawancara bersama Naufal Perdana Gitaris Downstroke

Selasa, 30 Juni 2020, Review

Dari skena musik metal core, kehadiran salah satu gitaris muda berbakat. Naufal Perdana salah satu personel dari Down Stroke memilih untuk mendengarkan musik metal core sejak dini. Kecintaannya dengan musik metal core membawanya sampai ke Down Stroke yang berhasil menciptakan tiga lagu bertajuk Satan’s Breed.

Kali ini, kami berkesempatan untuk berbincang lebih dalam bersama Naufal Perdana tentang musik metal core dan aktivitasnya di situasi sekarang ini.

Halo, lagi sibuk apa nih belakangan ini?

Halo, kalo sama band gue lagi sibuk bikin materi baru buat Down Stroke yang akan rilis tahun ini, single-single lah. Di luar band, gue sekarang lagi ngerjain sebagai freelancer gambar denah, gambar bangunan, ya lebih ke situ sih sekarang.

Di era sekarang yang semakin banyak bermuncul band-band indie, kenapa Anda tetap memilih mendengarkan musik metal core?

Karena, gue pertama emang demen dengarin musik keras sih, semua musik keras sebenarnya udah gue dengar, nggak musik metal core doang. Cuma gue demen metal core karena masih ada sisi alusnya lah, ada clean vokalnya, terus riffs-nya ga terlalu berat, ya masih easy listening lah.

Selama ini, banyak orang mengaggap metal adalah musik orang-orang frustasi atau depresi. Bagaimana tanggapan Anda mengenai hal tersebut?

Hmm, sebenarnya dibilang buat musik frustasi atau depresi sih engga juga. Karena gue pun bikin musik metal core ada lirik tentang cinta-cintaan sih, tapi nggak di bagian frustasinya, cuma lebih ke “kenapa sih orang kok jahat” dari sisi percintaan gitu loh. Kayak orang nyakitin, orang ninggalin, lebih ke sedih sih. Percintaan lebih ke sedihnya. Sebenarnya buat musik metal core pun nggak dibilang musik yang bar-bar gitu nggak sih, karena musik metal core itu musik metal yang paling universal menurut gue.

Ketertarikan Anda terhadap musik metal core berawal dari mana nih kalo boleh tau? Apakah ada sosok yang mempengaruhiAnda untuk mendengarkan musik metal core?

Awal ketertarikan gue sebenarnya sih karena gue dulu tertarik bisa main cepat sih dalam main musik. Tertarik buat main musik yang kencang, yang berisik gitu gue demen. Ada, gue dulu terinspirasi dari Matt Heafy (Trivium). Gue sedikit banyak dengar musik Trivium sih dari dulu.

Pertama kali mendengarkan musik metal core dari band apa dan judul lagunya apa?

Pertama kali kelas 5 SD itu dengar musik metal core, AS I LAY DYING - Through Struggle. Kalau dalam negeri pertama kali gue dengarin musik metal Burgerkill  - Anjing Tanah.

Menurut Anda, apa Album metal core terbaik sepanjang masa?

Album terbaik sepanjang masa menurut gue sampai saat ini adalah albumnya AS I LAY DYING yang Awakened.

Menurut Anda, musik metal core akan naik daun lagi ga nih di Indonesia?

Gue sih optimis musik metal core bisa naik lagi. Karena gue ngeliat ada celah musik metal core di Indonesia untuk bisa naik lagi.

Terakhir, boleh tau ga 5 lagu yang ada di playlist Spotify Anda?

  1. Make Them Suffer - Soul Decay
  2. Polaris - The Remedy
  3. Burgerkill - An Elegy (versi Orkestra)
  4. Shadow Of Intent -  The Heretic Prevails
  5. BORN OF OSIRIS – Behold

 

Instagram: @nflprdnn

                  @downstroke.band

Fahri Ramadhan

Fahri Ramadhan

Anak baru dengan jiwa lama.
695 kali dibaca
Bagiin ke temen