Datang dari ranah yang berbeda dalam kancah musik nasional, Avhath dan KUNTARI bersatu melalui album kolaboratif mereka yang menantang, Ephemeral Passage. Album dengan lanskap suara eksperimental yang megah ini akan dirilis pada 6 Desember, menggabungkan pendekatan khas masing-masing artis menjadi satu karya yang solid.
Ephemeral Passage merupakan kesatuan narasi yang diurai lewat setiap lagu. Vokalis ekrig dari Avhath menjelaskan:
"Pada awal workshop, Rey (gitaris, Avhath) mau membangun sebuah narasi yang menggambarkan seklusi—entah itu sebuah perasaan, atau sebuah ruang secara literal.
Sepanjang perjalanan, karakter dalam narasi ini akhirnya menemukan cahaya, tapi cahaya itu justru menyesatkan dan berakhir tidak memberikan jawaban. Dari situ, gue mencoba merangkai narasinya melalui lirik.”
Avhath yang terus menerobos batasan metal dan KUNTARI yang berada di garis depan musik eksperimental, keduanya menciptakan sebuah karya yang atmosferik juga kejam, dengan riff yang kaya dan tekstur menghujam. Hasil akhirnya tetap menjaga karakter unik masing-masing artis sembari menghasilkan sesuatu yang segar.
Tesla dari KUNTARI menambahkan:
“Ini adalah proses kolaborasi jarak jauh yang paling menyenangkan sekaligus menegangkan.
Bukan hanya proses kreatifnya, tapi ketidakpastian akan hasil akhir membuat kolaborasi ini jadi menarik. Avhath dan KUNTARI memberi kebebasan kreatif satu sama lain, saling menghormati ranah musikal kami dalam hal aransemen dan frekuensi.”
Setelah kolaborasi ini, ekrig membagikan kesannya mengenai KUNTARI:
“Musik KUNTARI mungkin terkesan rumit. Namun, bagi gue campuran berbagai elemen suara dalam musik mereka menghasilkan sesuatu yang sederhana dan minimalis. Hal ini mungkin karena approach mereka yang lugas, bermusik dengan apa pun instrumen yang mereka punya. Itu yang membuat mereka begitu khas.”
Ephemeral Passage merupakan sebuah sinergi yang diramu oleh produser Lafa Pratomo.
Keberadaannya memperkuat rasa intens dan eksperimental dari Avhath dan KUNTARI, menghasilkan karya yang padu dan berani.
Rey dari Avhath menjelaskan:
“Setiap karya terbaru Avhath selalu menjadi favorit gue. Setelah ‘Return to Sender’ dirilis, gue berpikir, ‘How can I top this?’. Gue rasa hasil kolaborasi kami dengan KUNTARI menjawab pertanyaan itu, sekaligus membuka pertanyaan yang sama untuk masa depan.
Lafa memegang peran penting, menyeimbangkan Avhath dan KUNTARI sambil memberi kami ruang untuk bereksplorasi tanpa berkompromi dengan identitas kami. Menyatukan dua band dengan karakter kuat membutuhkan seorang ‘wasit’ untuk menjaga keseimbangan. Singkatnya: ‘He understood the assignment and did it very well.”
Keterlibatan produser Lafa Pratomo pada Ephemeral Passage menandai langkah pertamanya dalam produksi musik metal atau heavy—sebuah proses yang ia gambarkan sebagai menantang sekaligus seru.
Lafa menjelaskan:
“Sebagai seseorang dengan pemahaman dasar tentang musik keras, proyek ini terasa seperti taman bermain. Avhath membawa energi yang old-fashioned juga kontemporer secara bersamaan, melebur dengan KUNTARI yang mencerminkan tekstur suara kehidupan masyarakat sehari-hari—alat bengkel bertalu, mengiringi ritme rebana di ujung langgar yang berpadu dengan sayup-sayup qasidah. Tantangannya adalah bagaimana keduanya menunjukkan identitas masing-masing, tapi tetap melebur dalam kesatuan. Secara teknis, ini berarti memisahkan frekuensi drum Avhath dengan talu-taluan perkusi KUNTARI, sehingga keduanya terikat secara ritmis tanpa menghilangkan esensi masing-masing. Itulah yang membuat kolaborasi ini jadi sangat khas.”
Ephemeral Passage adalah album yang terdengar mengancam, dipersembahkan dengan cara yang memikat: vokal yang meneriakkan rasa keterasingan, instrumentasi yang megah, dibalut dengan bebunyian dan bising yang mengundang resah