29 November 2024 menandakan ulang tahun kelima Menari dengan Bayangan, album debut yang kini bersejarah dari Hindia. Untuk menandakan momen spesial ini, musisi dan pencipta lagu asal Jakarta tersebut merilis “5 Tahun Menari dengan Bayangan”, video pementasan albumnya di festival Pestapora pada September lalu.
Video konser ini tayang di kanal YouTube resmi Hindia mulai tanggal 29 November pukul 17:00 WIB, dan akan disertai oleh film dokumenter pendek.
“Pestapora bertanya hampir setahun yang lalu apakah bisa membawakan Menari dengan Bayangan, dan kami sadar itu adalah ulang tahun kelima,” kata
Baskara Putra alias Hindia. “Jadi kami langsung memikirkan semuanya. Tekanannya kayak mengerjakan tur sendiri, dengan level asam lambung yang sama! Tapi kami senang dengan hasilnya.”
“5 Tahun Menari dengan Bayangan” menangkap semua detail pertunjukan Hindia di Pestapora yang ditonton ribuan penggemar. Ia tampil bersama Blue Valley Radio, band pengiringnya saat ini, dan turut menghadirkan para kolaborator Menari dengan Bayangan, yakni Petra Sihombing, Matter Mos, Rayhan Noor, Natasha Udu dan Kamga. “Rasanya campur aduk banget. Ada beberapa momen gue enggak bisa menahan tangis,” kata Hindia. “Rasanya kayak kelar satu bab lagi di perjalanan gue bermain musik. Dari awal gue sudah mengira ini bakal rasanya gede banget, cuma gue enggak menyangka bakal segitunya.”
Di tahun kelimanya, Menari dengan Bayangan terus membuktikan kalau album tersebut layak dirayakan, terutama dari segi angka. Album itu menembus satu milyar streams di Spotify pada April lalu, dan menjadikan Hindia artis solo pria Indonesia pertama yang mencapai prestasi itu. Sementara itu, lagu-lagu “Rumah ke Rumah”, “Evaluasi”, “Secukupnya” dan “Membasuh” masing-masing telah mencapai 344, 318, 286 dan 114 juta streams di Spotify. “Angka-angka itu rasanya enggak masuk akal,” kata Hindia.
Kesuksesan Menari dengan Bayangan juga telah mengubah hidup Hindia dalam berbagai hal. “Album ini bisa menghidupi banyak orang, dan bisa bikin keluarga gue santai karena gue musisi,” kata Hindia. “Ada kemandirian yang gue dapat dari dampak finansial albumnya.” Dari segi personal, Hindia mengakui, “Albumnya enggak cuma melahirkan Hindia, tapi juga menjadikan gue orang yang berbeda. Dulu gue jarang bisa membuka diri, dan album itu menjadikan gue seseorang yang bisa bercerita ke orang serta menunjukkan kalau ternyata kerapuhan itu bukan selamanya sesuatu yang buruk.”
Albumnya juga sangat membantu pendengar Hindia, dan hingga hari ini ia masih mendapat pesan dari penggemar yang memberi tahu bahwa Menari dengan Bayangan telah menyelamatkan hidup mereka “Gue lega saja karena karya gue ada gunanya untuk banyak orang,” katanya. “Gue membuatnya cuma untuk kepuasan pribadi, cuma ternyata ada gunanya untuk orang lain.”
“Gue enggak kebayang apakah album itu akan terus digandrungi orang-orang seangkatan gue yang sudah punya anak yang masuk SD, atau masih akan ditemukan oleh orang baru,” kata Hindia. “Tapi semoga umurnya panjang biar bisa bantu banyak orang terus.”