Musisi muda berbakat asal Jakarta, Kynya Arrazaqu, atau yang biasa dikenal dengan nama KYNYA, merilis album debutnya yang sangat dinanti, "Twisted Neurons", di seluruh
platform digital streaming. Album ini merupakan hasil kerja keras KYNYA yang menggandeng musisi berbakat Ardhito Pramono dan produser Erikson Jayanto, yang bersatu menciptakan sebuah karya yang kaya akan emosi dan cerita.
"Twisted Neurons" adalah kumpulan 8 lagu yang mendalami berbagai aspek dari pikiran manusia. KYNYA, yang telah dikenal dengan empat single sebelumnya, kini mengeksplorasi tema-tema besar seperti rasa bersalah, cinta, nafsu, ego, duka, dan kehilangan, menghadirkan pengalaman mendalam dalam perjalanan emosionalnya. Album ini diciptakan sebagai sarana untuk menyalurkan beragam emosi yang KYNYA alami selama masa remajanya, dan menjadi refleksi dari berbagai fase hidup yang telah ia jalani.
Salah satu lagu utama dalam album ini, “Love or Lust,” menjadi focus track. Lagu ini membahas isu kekerasan dalam rumah tangga, baik secara mental maupun fisik. Dengan "Love or Lust", KYNYA ingin memberikan penghiburan dan pemahaman kepada mereka yang mengalami pengalaman ini, menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian dalam perjalanan yang sulit ini.
KYNYA berharap bahwa pendengarnya dapat menemukan rasa nyaman dan teman melalui setiap nada dan lirik di albumnya. “Saya ingin karya-karya ini menemani dan memberikan ketenangan bagi mereka yang sedang mencari jawaban atas perasaan yang kompleks,” katanya.
"Twisted Neurons" sudah bisa dinikmati sejak 18 Oktober 2024 di berbagai platform streaming musik. Dengan album ini, KYNYA telah menetapkan diri sebagai salah satu talenta muda yang patut diperhitungkan di industri musik Indonesia.
Proses kreatif album ini membutuhkan waktu sekitar 7 bulan, dikerjakan di sela-sela kesibukan KYNYA sebagai pelajar. Kerja sama dengan Ardhito Pramono dalam produksi memberikan KYNYA ruang untuk memperluas eksplorasi musiknya, menciptakan kenangan tak terlupakan selama proses tersebut. Dalam pernyataannya, KYNYA menyebut bahwa tantangan utama dalam proses penulisan adalah menangkap berbagai emosi kompleks yang ingin ia ungkapkan, namun hasil akhirnya sangat memuaskan.