The Sounds Project resmi menutup gelaran ketujuhnya dengan upaya yang paling maksimal, terbayar lunas dengan jumlah pengunjung yang mencapai puluhan ribu penonton. Sejak tanggal 9 hingga 11 Agustus lalu Ecovention & Ecopark Ancol tidak dibiarkan terlelap, karena selama tiga hari tersebut keseruan festival berlangsung dengan meriah nan gemerlap.
Festival Director dari The Sounds Project, Gerhana Banyubiru (Ghana) menyampaikan rasa syukurnya setelah merampungkan rangkaian festival. Termasuk dengan kenaikan jumlah pengunjung yang signifikan. Tidak hanya diramaikan oleh penonton dalam negeri saja, karena The Sounds Project turut menjadi magnet dari penonton lintas negara seperti Malaysia, Singapura, hingga Brunei.
“Bersyukur pastinya. Semua berjalan dengan lancar, tahun ini lebih banyak band dan ada beberapa area yang baru dibuka, semua berjalan sebagaimana mestinya. Penambahan jumlah pengunjung juga, masih gak percaya bisa datengin orang sebanyak itu. Alhamdulillah flow-nya masih bisa terjaga, terus sebagian besar juga memberikan respon positif untuk festivalnya” tutur Ghana.
Gelaran ketujuh dari The Sounds Project ini menandai satu lagi pencapaian mereka sejak awal memulai perjalanan di tahun 2015. Evolusi cemerlang dari sebuah entitas acara kampus yang di tiap tahunnya berkembang dengan keajaibannya tersendiri, selaras dengan slogan yang tahun ini mereka gaungkan, “Discover Miracle”.
Tahun ini, salah satu keajaibannya adalah kehadiran tiga penampil internasional, yakni yakni Neck Deep (UK), Secondhand Serenade (USA), dan Jamie Miller (USA). Nama pertama yang tersebut bahkan mendapuk The Sounds Project sebagai titik eksklusif dari penampilan mereka di Asia Tenggara.
“Neck Deep bilang bahwa The Sounds Project is the biggest show they ever played, yang penting kami berhasil kasih kebahagiaan untuk puluhan ribu orang yang datang,” lanjut Ghana.
Lebih jauh, jumlah penampil yang unjuk gigi pun mengalami kenaikan jumlah dibandingkan dengan edisi sebelumnya. Hampir 100 nama bergantian mengisi The Sounds Project Stage, MG Stage, Garden Stage, Musicverse Stage, dan TSP & Co. Stage.
Di antara nama-nama tersebut, beberapa perdana menginjakan kakinya di panggung The Sounds Project seperti Alexa, Ali, Baale, Bagas Ran, Bernadya, Biru Baru, Dongker,
Eleventwelfth, FSTVLST, Jinan Laetitia, J-Rocks, Nadhif Basalamah, Radja, Rub of Rub, Summerlane, serta The Bandells dan Wali.
Beberapa lainnya memainkan set kolaborasi, seperti Killing Me Reunion x Vierratale dan Efek Rumah Kaca x Barasuara di hari pertama, juga Bilal Indrajaya x SORE, Winky Wiryawan x Whisnu Santika, The Rain x Rocket Rockers, dan Closehead x Praz Teguh di hari terakhir.
Tidak berhenti di situ saja, karena set spesial pun turut hadir. Di hari kedua contohnya, ada penampilan dari The Changcuters dengan special 20th Anniversary Set dan Banda Neira yang dibawakan oleh Ananda Badudu.
Bicara The Changcuters, penampilan mereka mesti dihentikan karena kondisi kesehatan sang vokalis, Tria yang tidak memungkinkan untuk set berlanjut. Tidak lama setelah itu, para personel The Changcuters yakni Qibil, Erick, Alda, dan Dipa bersama Ghana menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa melanjutkan pertunjukan serta meminta doa dari para penonton.
Saat ini, kondisi Tria berangsur membaik dan tengah dalam proses pemulihan. Dengan kerendahan hati, Ghana mewakili segenap tim yang bertugas juga turut mengucap rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam perjalanan sang festival, terkhusus kepada para penonton yang memilih The Sounds Project sebagai ajang hiburan dan plesir di akhir pekan kemarin.
“Terima kasih banyak sudah membeli tiket & mendukung festivalnya sampai sekarang, kebahagiaan kalian adalah kunci utama untuk kami bisa bikin lebih lagi di tahun depan,” tutup Ghana.